Metode pendidikan anak di Jerman yang dapat diterapkan di Indonesia




Setiap orang memiliki cara berbeda-beda dalam memberikan pendidikan kepada anak. Seperti yang sudah dibaha sebelumnya mengenai metode pendidikan di Jepang yang dapat diterapkan di Indonesia. Kali ini kita bahas mengenai metode pendidikan anak di Jerman. 

Jerman merupakan negara yang terletak di Eropa bagian tengah. Jerman merupakan negara yang padat penduduk di Uni Eropa. Penduduk Jerman paling suka menghabiskan waktu dengan berolahraga atau mengikuti acara budaya. Waktu yang dihabiskan penduduk Jerman di depan televisi atau mendengar radio lebih sedikit dibandingkan penduduk negara lainnya. 

Penduduk Jerman sangat On Time. Mereka sangat menghargai waktu, ketika kita berjanjian dengan penduduk Jerman, kita harus datang tepat waktunya artinya tidak terlambat dan tidak terlalu awal. 
Nah, itu tadi adalah seputar tentang penduduk Jerman. 
Lalu, bagaimana cara orang Jerman mendidik anak? 

  1. Jerman memiliki cara yang unik dalam mendidik anak-anak. Anak-anak di Jerman tidak ketika duduk di usia taman kanak-kanak tidak dipaksa untuk bisa membaca. Beda sekali dengan di Indonesia, yang diharuskan bisa membaca saat masuk sekolah dasar sebagai persyaratannya. 
    Mereka berpendapat, bahwa taman kanak-kanak merupakan tempat awal mereka belajar mengenai sosialisasi dan bermain. 
    Walaupun membaca bukan prioritas utama, bukan berarti pendidikan di Jerman itu buruk. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Organization for Economic Cooperation dan Development, pelajar Jerman yang berusia 15 tahun memiliki performa di atas rata-rata dalam pelajaran membaca, matematika dan sains dibanding dengan negara yang mengharuskan bisa membaca.
  2. Bermain Api. 
    Metode pendidikan di Jerman yang kedua ini terbilang sangat unik, karena semua orangtua akan sangat khawatir ketika anaknya bermain hal yang berbahaya seperti Api. Namun, para orangtua di Jerman sengaja mengajak anak-anak mereka untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap api. Namun, tetap diawasi oleh orang dewasa. 
  3. Kebanyakan dari anak-anak di Jerman pergi tanpa didampingi oleh orangtua. Jika kita pergi ke Jerman, kita akan melihat banyak anak-anak yang sengaja dibiarkan naik subway seorang diri, Namun, memang di Jerman jarang terjadi penculikan anak yang banyak terjadi di Negara kita. 
  4. Ada sebuah tradisi menarik di Jerman, sebelum mereka duduk di bangku sekolah Mereka akan mengadakan pesta yang dinamakan Einschulung. Hal ini dilakukan saat anak-anak memulai tahun pertama mereka sekolah. Mereka akan mendapatkan es krim, pensil, jam tangan ataupun permen. Einschulung bermakna sebuah perubahan yang besar bagi anak, sebuah harapan, dan antusiasme dalam belajar. 
  5. Jalan-jalan pagi juga merupakan hal yang wajib yang harus dilakukan di Jerman. Para orangtua di Jerman selalu membiasakan anaknya untuk keluar rumah untuk menghirup udara segar.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Metode pendidikan anak di Jerman yang dapat diterapkan di Indonesia"